Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti mengumumkan perubahan jadwal pembelajaran di rumah selama bulan Ramadhan, khususnya menjelang Hari Raya Idul Fitri pada kegiatan zoom meeting Pelajar Merah Putih Angkatan 2.

Dalam pertemuan daring tersebut, pada Sabtu, 1 Maret 2025, Abdul Mu’ti menyatakan bahwa kegiatan belajar di rumah yang awalnya dijadwalkan dimulai pada 27 Maret 2025 akan dimajukan menjadi 21 Maret 2025. Hal ini berarti, para siswa akan menikmati masa libur yang lebih panjang, selama 18 hari, mulai dari 21 Maret hingga 7 April 2025, mencakup kegiatan belajar di rumah hingga cuti bersama Idul Fitri.
“Awalnya kita mulai tanggal 27 Maret, kali ini kita percepat menjadi 21 Maret, sudah mulai pembelajaran di rumah,” ujar Abdul Mu’ti. “Ini ada bocoran alus karena dari sumber pertama dan belum diketahui oleh pihak lainnya termasuk wartawan. Kalau pak Menteri nonton BBC London, slogan dia adalah ‘Be The First to Know’, jadilah orang pertama yang tahu.”
Perubahan jadwal ini hanya berlaku bagi peserta didik. Guru akan tetap masuk seperti biasa sebelum waktu libur bersama atau cuti bersama Hari Raya Idul Fitri.
Meskipun demikian, kegiatan belajar di rumah awal Ramadhan tetap berlangsung sesuai jadwal. Siswa akan mengawali Ramadhan dengan belajar di rumah mulai tanggal 27-28 Februari dan 3, 4, 5 Maret 2025. Mereka kembali ke sekolah pada tanggal 6 Maret 2025 untuk menjalankan pembelajaran secara normal.

Perubahan jadwal ini diharapkan dapat memberikan keleluasaan bagi para siswa untuk menikmati masa libur yang lebih panjang bersama keluarga sebelum kembali menjalankan aktivitas sekolah. Namun, di media sosial, berbagai tanggapan muncul dari warganet. Beberapa orang tua mengungkapkan kekhawatiran mereka terhadap perubahan jadwal ini. Banyak orang tua yang tidak setuju karena kegiatan anak di rumah rata-rata main HP seharian, dan tidak melakukan aktivitas yang bermanfaat.

Menanggapi hal ini, salah satu Pelajar Merah Putih Angkatan 2 memberikan klarifikasi melalui video yang diunggah di media sosial. Ia menjelaskan bahwa kebijakan tersebut masih belum pasti dan bukan kebijakan resmi. “Dalam acara tersebut, pak Menteri sudah menjelaskan bahwa kebijakan ini belum resmi. Mohon ditunggu SE resminya” jelas Pelajar Merah Putih tersebut.
Penulis: Jurnalistik SMAN 1 Tongas